#setelah semuanya dilakukan, kini saatnya melakukan Penginstallan Ubuntu dan juga membuat 3 Partisi baru yaitu: BOOT/SWAP/ROOT pada Gparted Ubuntu. lebih jelasnya, ikuti turotial dibawah ini:
INFO:
Partisi 1 (Boot Loader Windows) = System Reserved (di Windows) , Ubuntu (/def/sda1)
Partisi 2 (Lokasi OS WIndows diinstall) = C: (di Windows) , Ubuntu (/def/sda2)
Partisi 3 = D:
FORMAT = primary partition.
Partisi 3 (Tempat Menyimpan Data) = D: (di windows) , Ubuntu (/def/sda3).
Contoh :
Partisi 4 = E: yang telah kita buat dari shrink volume Partisi 3 ( D: ) yang akan kita gunakan buat Install Ubuntu.
Partisi 4 = E: (di windows) , Ubuntu (/def/sda4)
Partisi 4 = E:
FORMAT: primary partition
Harus diubah dulu ke "logical" bila mau dualboot dengan Ubuntu.
#Pertama
• Download "AOMEI PARTITION Assistant Professional Editon v5.5" (via WiFi)
disini:
ATAU
"AOMEI PARTITION Assistant Pro Edition"
disini:
(Serial Number: AOPR-OL34K-VZP1Y-26T60)
ATAU
"AOMEI Partition Assistant Lite Edition"
Disini:
ATAU
AOMEI Partition Standar Edition
Disini:
[link: ]
#Setelah anda menginstal aplikasi "AOMEI PARTITION ASSISTANT", langkah selanjutnya adalah...
• Cara mengubah Primary ke Logical menggunakan aplikasi "AMOEI PARTITION ASSISTANT"
#Selanjutnya..
Cara Dual Boot Windows 8.1 Update
dengan Ubuntu 14.04 LTS
Tidak lama setelah Microsoft merilis Windows 8.1 Update, Canonical ternyata juga merilis Ubuntu 14.04 LTS (Trusty Tahr). Bagi kamu yang ingin menginstall Windows 8.1 Update dengan Ubuntu 14.04 LTS secara dual boot, berikut ini Winpoin berikan caranya.
Ada beberapa metode dalam menginstall dual boot Windows dan Ubuntu, bahkan Ubuntu sendiri sudah menyediakan opsi dual boot di media instalasinya. Tetapi WinPoin lebih suka menginstall keduanya secara terpisah dan tak berhubungan. Artinya, boot manager Ubuntu kita pisahkan dari boot manager Windows. Tujuannya adalah ketika kita melakukan install ulang Windows, maka boot manager Ubuntu tidak ikut hilang tereplace dengan boot manager Windows yang baru.
Dengan memisahkan keduanya, kita tidak perlu khawatir ada masalah di Ubuntu jika
Windowsnya bermasalah, dan begitu juga
sebaliknya. Oleh karena itu kita memerlukan
tambahan minimal 3 partisi baru untuk
melakukan dual-boot ini.
• Partisi Boot:
Kita tidak meletakkan GRUB di MBR bersamaan dengan Windows boot manager. Oleh karena itu di partisi inilah kita akan meletakkan GRUB.
• Partisi Root:
Di partisi inilah Ubuntu akan terinstall.
• Partisi Swap:
Partisi ini dibutuhkan untuk swap file dan akan digunakan jika Ubuntu membutuhkan tambahan memory (Swap File ini semacam Page File jika di Windows).
• Partisi Home:
Partisi ini bersifat opsional, kamu bisa menambahkannya atau menjadikannya satu dengan Root. Home adalah lokasi tempat file kamu tersimpan (music, pictures, documents, dsb).
Jika sudah paham, maka kamu tinggal
memasukkan media instalasi Ubuntu 14.04 dan boot dari media tersebut.
Saat pertama kali booting, kamu akan disuguhi dengan opsi Try Ubuntu dan Install Ubuntu. Jika kamu belum menyiapkan beberapa partisi diatas, maka kamu bisa memilih Try Ubuntu dan menjalankan Gparted didalamnya.
Setelah Gparted terbuka, silahkan buat partisi
yang diperlukan. Kecuali partisi Swap, partisi
lainnya harus kamu buat dengan file system
ext4.
Partisi Boot:
Partisi ini sebenarnya 500mb saja sudah cukup, tetapi WinPoin menggunakan
2GB space untuk memberikan ruang yang cukup jika ada update GRUB kedepannya.
Partisi Swap:
WinPoin menggunakan 4096 MB (4GB) space sebagai ruang bagi swap file
(virtual memory) Ubuntu.
Partisi Root:
Besar partisi ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan, hanya saja pastikan besar partisi tidak kurang dari 10GB. WinPoin menggunakan 70GB space untuk
menginstall Ubuntu.
Partisi Home:
Besar partisi ini bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan. WinPoin tidak menggunakan Partisi Home karena file dokumen
WinPoin jadikan satu di Partisi Root.
Jika partisi sudah dibuat, maka selanjutnya klik saja Install Ubuntu 14.04 LTS yang ada di
dekstop.
Pada bagian Installation type, pilih saja
Something Else untuk memilih partisi yang
sudah kita buat tadi.
Di masing-masing partisi yang sudah kita buat, pilih Change.
Setelah itu mount point partisi boot ke /boot dan centang format the partition.
Untuk partisi Swap pilih Use as Swap area
Dan untuk Partisi Root silahkan di mount point ke /
Ubah Device for boot loader installation ke partisi boot, dalam contoh WinPoin ini partisi boot adalah /dev/sda5.
Setelah itu klik Install Now.
Lakukan proses instalasi seperti biasa dan
restart jika proses instalasi sudah selesai.
Setelah restart, kamu masih belum bisa masuk ke Ubuntu 14.04 karena belum ada opsi boot loader Ubuntu di MBR. Oleh karena itu langsung saja masuk ke Windows 8.1 Update terlebih dahulu, lalu download dan install EasyBCD (gunakan versi gratisnya).
Setelah itu buka EasyBCD dan buat entry baru untuk menambahkan opsi Ubuntu 14.04 LTS. Caranya klik saja Add New Entry -> Linux/BSD -> Pilih GRUB (Legacy) di bagian Type -> Isikan Ubuntu 14.04 di bagian Name -> dan pada bagian drive, pilih partisi Boot tempat boot loader Ubuntu telah terinstall. Jika sudah, klik Add Entry.
Di menu view settings, pastikan hasilnya seperti ini
Dan di menu Advanced Settings, pastikan
hasilnya seperti ini
Setelah itu restart PC, dan kamu akan disuguhi opsi booting ke Windows 8.1 atau Ubuntu 14.04 seperti ini
Pilih Ubuntu 14.04 untuk masuk ke Ubuntu. Dan inilah hasilnya.
#next...
• Cara mengcopy file dari "Flashdisk"
#setelah berhasil dualboot, kini saatnya eject "Flashdisk" menggunakan aplikasi "Zentimo Xstorage Manager", kemudian cabut "Flashdisk" dari Port USB 2.0 Laptop anda, setelah "Flashdisk" anda berhasil dieject menggunakan aplikasi tersebut. Berikut caranya:
#Pertama:
• Download "Zentimo Xstorage Manager" Full version versi terbaru secara gratis (via WiFi) disini:
[link: ]
#Kemudian..
• Cara Eject "Flashdisk" di Windows 8 menggunakan aplikasi "Zentimo Xstorage Manager"
0 komentar:
Posting Komentar